OPINI TENTANG PAPARAN DARI DAMON HOROWITZ
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo, kembali lagi dengan saya Candra Darmawan selaku pemilik blog ini. Disini saya ingin menulis blog yang kebetulan pada kesempatan sebelumnya tidak saya poting karena satu dan lain hal. Okay blog ini saya akan membahas mengenai opini saya tentang paparan dari Damon Horowitz mengenai Moral Operating System. Ada 3 pertanyaan yang nantinya saya jawab. Tidak perlu berlama-lama lagi, kita langsung masuk pada pembahasan. Let’s gooo!!!!
1. Dari penjabaran Damon Horowitz, apa yang anda pahami tentang moral-moral operating system
Setelah menonton paparan Damon Horowitz tentan moral operating system, yang saya pahami secara sederhana yaitu bagaimana cara kita menjadi user yang smart dan menggunakan teknologi secara khusus operating system dengan lebih bijak. Pada paparannya, salah satu peryataan yang menjadi kunci adalah “tidak adanya ilmu pasti dalam moral operating system”. Intinya, prespektif serta cara kerjanya murni berdasarkan hasil pemikiran manusia dan tidak adanya standarisasi baku layaknya rumus. Hal yang wajib kita miliki adalah pola pikir yang kritis untuk mengklasifikasikan sebuah kemungkinan. Kemungkinan ini nantinya memiliki parameter. Nah, parameter inilah yang dijadikan acuan dalam mengambil langkah selanjutnya.
Saya sendiri merasa kedewasaaan kita juga dibutuhkan selain pola pikir kritis dalam moral operating system. Mengapa saya berani mengatakan demikian, dalam menentukan sebuah parameter umumnya kita wajib menentukan pilihan sekurang-kurangnya dua pilihan. Nah, pada proses pemilihan kita wajib tenang, menurunkan ego, dan mencari referensi untuk menentukan pilihan mana yang terbaik. Begitu juga dalam menyikapi operating system. Kita masuk ke contoh, misal diberikan sebuah pilihan memilih Windows atau Linux kira-kira mana yang paling bagus? Jawabannya tergantung. Keduanya sama-sama baik, tidak ada yang lebih baik. keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sekalipun sampai detik ini, orang yang menggunakan OS windows lebih banyak dibandingkan linux, bukan berarti linux itu buruk. Kembali seperti pernyataan saya diawal, standarisasi moral operating system tidak memiliki rumus paten melainkan selera dan cara berpikir dari manusia. intinya saya, kamu, dan mereka pastinya memiliki pola berpikir yang berbeda.
Yang wajib disamakan adalah tujuannya yaitu demi kebaikan. Kebutuhan dan situasi juga sangat mempengaruhi moral operating system ini. seberapa butuh dan seperti apa kondisi yang kita hadapi juga menetukan pilihan yang kita ambil.
2. Menurut anda apa hubungan dan perbedaan moral operating system dengan sistem operasi yang anda gunakan saat ini
Menurut saya secara pribadi moral operating system ini adalah etika kita menggunakan sebuah sistem operasi. Sedangkan sistem operasi adalah bagian yang mengatur hubungan manusia dan perangkat untuk berkomunikasi. Artinya, moral operating system berkaitan erat dengan kepribadian dan penggunaan terhadap sistem operasi sedangkan operating system berkaitan dengan konsep yang berjalan berdasarkan moral operating system.
Moral operating system ini sangat penting dimiliki pribadi setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Seperti pada poin sebelumnya, moral operating system ini berkaitan dengan kedewasaan kita dalam mengambil tindakan, cara kita memandang sebuah topik permasalahan, proses pengambilan keputusan, dan kesiapan menerima konsukuensi atas pilihan yang sudah kita ambil. Saya menganggap moral operating system ini penting karena implementasinya kita lakukan disetiap aktivitas kita. baik atau buruk, untung atau rugi, selamat, atau tidak selamat, dan benar atau salah itu semua adalah konsekuensi yang diperoleh dari moral operating system ini. ini opini pribadi, kalau boleh jujur melakukan moral operating system secara baik dan benar lebih susah dibandingkan matematika, fisika, kimia, dan ilmu-ilmu lainnya yang memiliki rumus paten. Hal tersebut didasari karena moral operating system tidak memiliki rumus paten melainkan bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Kalau sistem operasi ini kaitannya erat dengan perangkat keras, lunak, dan user. Kalau saya beropini, sistem operasi ini ibarat nyawa dari sebuah perangkat. Kalau sistem operasi ini tidak ada pada sebuah perangkat, secara otomatis perangkat tidak akan bisa berkomunikasi dengan manusia. jadi, penting adanya sistem operasi guna mewujudkan fungsi utamanya yaitu mengkoneksikan manusia dengan perangkat.
lantas apa hubungan antara keduanya? Sederhananya, kita diwajibkan menggunakan sistem operasi dengan etika-etika yang baik sebagai cerminan dari moral operating system. Penggunaannya yang baik dan benar, memperkecil kemungkinan kesalahan-kesalahan yang tidak kita inginkan. Saat menggunakan sistem operasi, kita harus berpikir bagaimana caranya sistem operasi ini berjalan dengan optimal. Kira-kira ini opini saya.
3. Jelaskan pandangan pribadi anda tentang technology humanist dari penjelasan Damon Horowitz.
menurut pandangan pribadi saya, technology humanists ini berkaitan erat dengan rasa kemanusiaan. Kita paham betul bahwa memasukkan rasa kemanusiaan kedalam teknologi bukanlah hal buruk. Layaknya motto dari Universitas Papua “ilmu untuk kemanusiaan”. Jadi technology humanist berarti teknologi yang landasan utamanya berpegang teguh pada nilai kemanusiaan.
Technology humanist ini mengajarkan kepada kita untuk mau beripikir, dan bertindak dengan memperhatikan nilai kemanusiaan. Kita paham betul sistem operasi yang ada dimuka bumi ini tidak muncul secara langsung tanpa campur tangan manusia. contoh OS windows adalah ciptaan dari Bill Gates, OS linux ciptaan Linus Benedict Troval, Mac Os ciptaan Steve Paul Jobs dan Stephen Wozniak, Android ciptaan Andrew Rubin, OS Unix ciptaan Dennis Ritchie dan Kenn Thompson, dan lainnya merupakan bukti bahwasanya sistem operasi tidak muncul tanpa adanya campur tangan manusia. penciptaan itu semua juga memiliki tujuan yang sama yaitu memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Dengan begitu, kita semua sepakat, bahwa sistem operasi dimuka bumi ini berlandaskan nilai kemanusiaan dalam penciptaanya. Pertanyaan, apakah dalam kehidupan nyata sekarang, landasan kemanusiaan ini sudah diterapkan secara baik? jawabannya tentu tidak. Saya ambil contoh baru-baru ini gempar kasus peretasan data Polri oleh hacker yang diduga berasal dari brazil. Disini kita tidak akan membahas kasusnya melainkan saya hanya menunjukkan salah satu bukti bahwa penerapan technology humanist belum 100%.
Manusia dan mesin teknologi merupakan dua hal yang berbeda. Manusia harus bisa mengontrol teknologi bukan sebaliknya atas dasar yang saya sudah jelaskan diatas. Kita sebagai manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dibekali dengan kekuatan untuk bertahan di dunia ini. sedangkan teknologi adalah ciptaan dari tangan manusia. dibekali dengan kekuatan untuk membantu manusia dalam bertahan di dunia ini. artinya, sampai kapanpun kodrat dari manusia tidak boleh lebih rendah dari teknologi. Ada pernyataan dari Damon Horowitz yang menyatakan kita tidak bisa memberikan pikiran kita seutuhnya ke mesin untuk memikirkan apa yang kita inginkan. Mengapa demikian? Aspek yang sangat menentukan dan menjadi dasar pembeda adalah perasaan. Mesin teknologi tidak bisa memahami perasaan manusia sehingga tidak mungkin bagi dia untuk mengontrol seluruh keinginan manusia. sebab, sedikit banyak perintah manusia pasti melibatkan perasaan. Jadi technology humanist atau teknologi humanis bisa sebenarnya kita ciptakan dengan menggunakan akal kita. Ingat, ketika membahas teknologi humanis, berarti kita berbicara tentang kepentingan banyak orang. Jadi, pesan saya disini kita wajib menurunkan ego sebab, kita wajib menjunjung tinggi kepentingan bersama. Hal ini tentu tidak susah yang penting kita memiliki sifat dewasa dan moral operating system. Kira-kira ini paparan saya.
Okay, itu tadi adalah tiga opini saya tentang paparan dari Damon Horowitz. Semoga jawaban ini bisa jadi referensi dan perubahan bagi diri saya pribadi dan teman-teman untuk bijak dalam menggunakan teknologi yang ada. Danke banyak yang sudah membaca, jaga kesehatan ya. Kita ketemu lagi pada blog-blog berikutnya. Terima kasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
